RINDING LUMAJANG (HARPA MULUT)
RINDING LUMAJANG (HARPA MULUT)
Hai Sobat Wisata, pernah dengar Harpa Mulut atau sering disebut Rinding???
Pasti masih ada beberapa diantara Sobat WIsata yang baru dengar juga atau bahkan baru tau tentang Harpa Mulut atau Rinding. Dilumajang sendiri Harpa Mulut atau Rinding sudah ada di era 1920an akhir, dan semakin kesini semakin banyak diminati.
Bahan dasar Rinding sendiri terbuat dari batang aren dan bambu. Tapi hanya di Lumajang yang memiliki Rinding dari bahan dasar Bambu Tutul.
Dibeberapa daerah sebutan untuk Rinding sendiri bermacam-macam.
Kalsel : Kuriding
Papua : Pikon
Jabar : Karinding
Jatim dan Jateng : Rinding
Madura : Rendhing
Bali dan Lombok : Genggong
Pada Juni 2021 kemarin Palmer Keen ( Aural Archipelago ) dari Amerika datang langsung ke Lumajang untuk bertemu Maestro Rinding dari Desa Kalisemut Kecamatan Padang Kabupaten Lumajang yaitu Bapak Sutimbang dan Bapak Suhar untuk mempelajari lebih detail tentang Rinding atau Harpa Mulut. Beiau bermain Rinding sendiri mulai kelas 2 Sekolah Dasar yang diajarkan oleh Ayah dan Kakek beliau. Pak Sutimbang juga bisa membuat Rinding Tutul Khas Lumajang yang berasal dari Bambu Tutul.
Dan di generasi sekarang ini Rinding kembali dipopulerkan oleh pegiat seni sekaligus musisi Sardula Kelana, Beliau kembali menemukan Rinding di Desa Dadapan Kecamatan Gucialit Kabupaten Lumajang. Sardula Kelana juga langsung bertemu dengan Sang Maestro Rinding Bapak Toyan dari Gucialit.
Pada November Tahun 2021 kemarin Sardula Kelana juga menyerahkan Rinding Khas Lumajang kepada Museum Daerah Kabupaten Lumajang sebagai bentuk konservasi terhadap Rinding Lumajang. Selain itu beliau juga kerap mengadakan workshop tentang pengenalan Rinding Lumajang.




